Tahukah anda apa itu Open Hybrid Cloud ?
Menurut Damien Wong, GM RedHat ASEAN “Open hybrid cloud merupakan sebuah konsep pengembangan platform terbuka yang memungkinkan penggunanya mengembangkan sendiri sebuah platform manajemen awan sesuai kebutuhan. Layaknya sistem berbasis open source lainnya, implementasi platform terbuka dipastikan bakal mampu menekan biaya sangat signifikan,”
Kebutuhan akan pertumbuhan big data yang menggunung dipastikan telah memaksa banyak pelaku bisnis untuk menyesuaikan infrastrukturnya. Pilihan termudah memang melakukan scale-out terhadap data center yang digunakan, namun biaya yang dibutuhkan pastinya bakal tinggi.
Alternatifnya, pelaku bisnis melirik teknologi cloud computing. Apalagi kini telah banyak penyedia layanan 'awan' yang menawarkan segudang pilihan, tinggal menyesuaikan kebutuhan.
Namun sejauh ini, untuk melakukan manajemen cloud umumnya pengguna dipaksa menggunakan platform management console yang terbatas pada yang ditawarkan penyedia layanan cloud. Biasanya, pelaku IT akan mengkombinasikannya dengan platform tertutup besutan vendor infrastruktur yang digunakannya.
Keuntungannya, pengguna dapat dengan mudah melakukan konsultasi terkait masalah yang mungkin terjadi dalam operasinya. Namun kelemahannya, pengguna tidak dapat banyak melakukan kustomisasi kebutuhan mengingat platform yang digunakan bersifat tertutup.
Namun Red Hat yang dikenal sebagai penyedia solusi bersifat open source berpikiran lain. Menurutnya, konsep open source juga dapat diimplementasikan pada teknologi awan. Red Hat berharap pengguna tidak lagi dibatasi oleh platform tertutup dan dapat melakukan kustomisasi yang diinginkannya sesuai kebutuhan sistem lewat platform terbuka.
Disebut open hybrid cloud, Red Hat berusaha mensosialisasikan bahwa adaptasi hybrid cloud juga dapat dilakukan menggunakan platform terbuka. Keuntungannya pun jelas, pengguna dapat dengan leluasa mengembangkan platform yang sesuai dengan kebutuhan sekaligus menghadirkan improvisasi berkelanjutan terkait kebutuhan sistem.
Sebagai informasi, saat ini teknologi awan ditawarkan dalam dua opsi yakni private dan public cloud. Tak sedikit perusahaan yang juga telah mengkombinasikan keduanya demi menekan biaya operasional.
“Keuntungan dari penggunaan platform terbuka adalah besarnya dukungan dari komunitas, sehingga tiap terdapat masalah baru ataupun adanya improvisasi anyar, pengguna dapat dengan mudah mengetahuinya,” timpal Gordon Haff, Cloud Evangelist RedHat Inc.
Terkait isu keamanan yang sering menghantui pengguna open source, Wong mengatakan RedHat justru mengedepankan kehandalannya di aspek keamanan. Menurutnya isu keamanan dapat lebih mudah ditemukan solusinya berkat komunitas open source yang telah solid.
“Tidak seperti platform tertutup dimana penggunanya tidak mengetahui apa yang mungkin ada di baliknya, bisa saja terdapat malware yang mengincar data penggunanya. Pada platform terbuka penggunanya justru lebih mengetahui apa yang ada di dalamnya karena secara tidak langsung mereka juga ikut mengembangkannya,” Wong menandaskan.
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan saya bila komentar Anda dihapus !