Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis indeks tingkat kebahagiaan penduduk untuk 2014. Tingkat kebahagiaan ini mengalami peningkatakan dari 2013 (65,11) menjadi 68,28 di 2014.
Kepala BPS Suryamin menyebutkan, makin tinggi nilai indeks, makin bahagia tingkat hidup masyarakat. Perhitungan indeks ini berdasarkan 10 aspek kehidupan dengan nilai kontribusi yang berbeda-beda.
Aspek ini termasuk pendapatan, kondisi rumah dan aset, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, waktu luang, hubungan sosial, keharmonisan keluarga, keamanan serta keadaan lingkungan.
Dari semua aspek tersebut, pendapatan, kondisi rumah dan aset serta pekerjaan menjadi aspek yang memiliki kontribusi tertinggi. Sedangkan keharmonisan rumah tangga menjadi aspek paling rendah.
Dari indeks ini, secara demografi dan ekonomi, penduduk kota lebih bahagia dari penduduk desa. Selain itu, makin tinggi tingkat pendidikan, makin tinggi indeks kebahagiaan. “Penduduk yang belum sekolah atau tidak berpendidikan, memiliki indeks kebahagiaan terendah,” ujar Suryamin.
Hal menarik lainnya adalah, diketahui bahwa warga lajang dan menikah tidak memiliki perbedaan kebahagiaan. Aspek pendapatan juga berbanding lurus, makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi pula indeks bahagianya.
Menurut Suryamin, terumata untuk masyarakat dengan pendapatan di atas Rp7,2 juta.
Dari indeks ini, secara demografi dan ekonomi, penduduk kota lebih bahagia dari penduduk desa. Selain itu, makin tinggi tingkat pendidikan, makin tinggi indeks kebahagiaan. “Penduduk yang belum sekolah atau tidak berpendidikan, memiliki indeks kebahagiaan terendah,” ujar Suryamin.
Hal menarik lainnya adalah, diketahui bahwa warga lajang dan menikah tidak memiliki perbedaan kebahagiaan. Aspek pendapatan juga berbanding lurus, makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi pula indeks bahagianya.
Menurut Suryamin, terumata untuk masyarakat dengan pendapatan di atas Rp7,2 juta.
Kalau agan dibawah ane gimana nih?
ReplyDeleteWah, Ternyata tahun ini lebih baikdari tahun sebelumnya.
ReplyDeleteBerarti BEJO :D